Hijrah

Saya hijrah lagi. Ini yang kedua kalinya dari Sinjai ke Makassar. Alasannya tetap sama; urusan keluarga.

Urusan keluarga memang menjadi salah satu alasan kenapa kita tetap percaya diri melanjutkan hidup. Karena kita punya alasan.

Waktu lalu saya di Sudiang. Kali ini di Antang. Rumah yang saya tempati tepat di jalur penerbangan. Jadi saya lebih sering menyaksikan pesawat terbang rendah dengan suara menggemuruh. Kadang saya teriaki “minta uang”. Siapa tau saja penumpangnya dengar dan benar-benar melemparkan uangnya segepok ke bawah.

Tapi tinggal di kota ini hot. Seperti sedang di oven kalau tidak pakai AC. Tapi tak apa, saya suka kehidupan individual orang-orang kota.

Antang, 22 Agustus 2021

Tinggalkan komentar